Keutamaan Menghafal Al-Qur’an
Menghafal Al-Qur’an adalah salah satu ibadah mulia yang dijanjikan berbagai keutamaan besar, tidak hanya di akhirat, tetapi juga kemuliaan di dunia. Tugas ini mungkin terasa berat, namun pahala dan keutamaan yang menantinya jauh lebih besar.
Berikut adalah keutamaan-keutamaan utama bagi para penghafal Al-Qur’an agar kita bersemangat dalam menjalankannya.
- Ditinggikan Derajat dan Diberi Kedudukan Mulia
Seorang penghafal Al-Qur’an memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah dan di antara manusia. Ia dianggap sebagai Ahlullah (keluarga Allah) dan orang-orang istimewa.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Para ahli Al-Qur’an (penghafal dan pengamalnya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Sebab kemuliaannya itu, Rasulullah menganjurkan agar orang yang menjadi imam hendaknya yang paling banyak hafakannya. Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Yang paling berhak menjadi imam (pemimpin salat) bagi suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya (Al-Qur’an).” (HR. Muslim).
- Mendapat Syafaat pada Hari Kiamat
Syafaat adalah pertolongan atau pembelaan. Di hari perhitungan (Kiamat), ketika tidak ada pertolongan kecuali dari Allah, Al-Qur’an akan datang untuk membela para penghafal dan pembacanya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al-Qur’an karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya (termasuk yang menghafal).” (HR. Muslim).
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam juga bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari Kiamat…” (HR. Ahmad, Thabrani, dan Hakim).
- Orang Tua Penghafal Mendapat Mahkota Kemuliaan
Keutamaan menghafal Al-Qur’an tidak hanya dirasakan oleh penghafalnya saja, tetapi juga mengangkat derajat kedua orang tuanya di surga, meskipun mereka tidak menghafalnya.
Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa membaca (menghafal) Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang nilainya tidak dapat ditukar dengan dunia seisinya…” (HR. Hakim dan Abu Dawud).
- Mendapatkan Kedudukan Tinggi di Surga
Penghafal Al-Qur’an akan menempati tingkat-tingkat tertinggi di surga, sesuai dengan jumlah hafalan yang ia kuasai di dunia.
Nabi Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Dikatakan kepada ahli Al-Qur’an (Hafiz) di hari Kiamat: Bacalah dan naiklah! Tartilkanlah sebagaimana kamu mentartilkan di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu di Surga adalah pada akhir ayat yang kamu baca (hafal).” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
- Menjadi Manusia Terbaik
Sebagaimana Lailatul Qadr menjadi malam terbaik sebab Al-Quran diturunkan di dalamnya, Jibril menjadi pemimpin malaikat sebab bertugas menyampaikan Al-Quran kepada Rasulullah, demikian pula manusia terbaik adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an (termasuk menghafalnya) dinilai sebagai manusia terbaik di sisi Allah.
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Menghafal Al-Qur’an adalah sebuah investasi jangka panjang yang faidahnya akan kita petik di dunia dan akhirat. Tugas mulia ini memang tidak mudah, perlu niat yang lurus, konsistensi (istiqamah), dan kesabaran.
Semoga kita semua diberikan kemudahan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk senantiasa dekat dengan Kitab-Nya, membacanya, menghafalnya, dan yang terpenting, mengamalkan isinya.
![]()

