Ujian; Bukan Sekedar Akademis, Tapi Pendidikan Karakter
JAKARTA – Suasana khidmat menyelimuti Pesantren Qur’an Al-Ihsan sepanjang tanggal 6 hingga 24 Oktober. Bukan sekadar rutinitas, melainkan momen krusial bagi para santri kelas 7 sampai 12 untuk mengukur dan mengukuhkan pemahaman mereka melalui serangkaian ujian sekolah yang padat. Di sinilah, setiap santri tidak hanya diuji pengetahuannya, tetapi juga kesabaran, ketekunan, dan kemandiriannya.
Berbeda dengan sekolah umum, ujian di Pesantren Qur’an Al-Ihsan mengintegrasikan tiga pilar utama pendidikan: Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi akidah, tafsir, fiqih, akhlak, dan sejarah Islam, Tahfizhul Qur’an meliputi tahsin dan tahfiz, dan Pelajaran Diknas yang mengujikan matematika, sains, bahasa, ilmu sosial, dan lain-lain.
Setiap lembar soal, setiap ayat yang dihafalkan, dan setiap pertanyaan yang dijawab, adalah sebuah cerminan dari usaha panjang yang telah mereka tempuh. Dari subuh hingga larut malam, di sela-sela setoran hafalan dan kegiatan pondok, mereka menyisihkan waktu untuk mengulang pelajaran, bermurojaah, dan saling berdiskusi.
“Ujian itu agar kita terus murojaah dan tau kita itu paham apa ngga,” komentar Arkan, salah satu santri kelas IX.
Dalam setiap kesulitan dan tantangan yang mereka hadapi selama masa ujian, terkandung hikmah yang mendalam, sebagaimana perkataan Ibnul Qoyyim rahimahullah:
لَوْلاَ هَذَاالاِبْتِلاَءُ والاِمْتِحَانُ لَمَا ظَهَرَ فَضْلُ الصَّبْرِ وَالرِّضَا وَالتَّوَكُّلِ وَالْجِهَادِ وَالْعِفَّةِ وَالشَّجَاعَةِ وَالْحِلْمِ وَالْعَفْوِوَالصَّفْحِ
“Kalau bukan karena ujian dan cobaan maka tidak akan terlihat keutamaan sabar, ridho, tawakkal, jihad, kemuliaan menjaga kehormatan diri, keberanian, keutamaan memaafkan dan berlapang dada” (Syifaaul ‘Alil).
Kata-kata ini menggema di hati para santri dan pengajar. Ujian ini bukan hanya tentang nilai, melainkan sebuah “ibtilâ’” dan “imtihân”—cobaan dan ujian—yang mengasah karakter kesabaran dalam menghadapi kesulitan, ridha atas hasil yang diperoleh, tawakkal kepada Allah setelah berusaha maksimal, serta keberanian dalam menjawab tantangan.
Masa ujian dari 6 hingga 24 Oktober ini menjadi periode introspeksi dan pertumbuhan. Setelah melewati ujian, para santri diharapkan tidak hanya membawa pulang nilai-nilai akademis yang baik, tetapi juga nilai-nilai luhur yang terukir dalam jiwa mereka: keikhlasan dalam menuntut ilmu, ketahanan menghadapi kesulitan, dan keyakinan bahwa setiap ujian adalah tangga menuju derajat yang lebih tinggi, baik di dunia maupun di sisi Allah.
INFO PENDAFTARAN SANTRI BARU
Pesantren Qur`an Al-Ihsan membuka penerimaan santri baru untuk TP 2026/2027. Untuk mendaftar silahkan klik tautan ini.
Informasi Seputar Kurikulum dan Program silahkan Klik Disini
![]()

